Flash Effect


widgets

Jumat, 19 September 2014

Contoh Laporan Kegiatan


Laporan Kegiatan
Kunjungan Taman Rekreasi Kota
(TEREKOT)

Nama pelapor: Indriyani
X TKJ2/18


Departemen Pendidikan
SMK Negeri 3 Malang
JL. Surabaya No. 1 Malang
Bab I ‘Latar Belakang’


A.Pendahuluan
Belakangan ini banyak remaja yang tidak memperhatikan keadaan alam flora dan fauna nya bahkan yang sudah hampir maupun sudah musnah. Padahal dengan kita merawat frora dan fauna yang terdapat di sekitar kita maka terdapat banyak hal positip yang kita dapatkan seperti terciptanya remaja yang peduli lingkungan, terciptanya hidup sehat, menyegarkan kota, dll.

B. Tujuan
1.      Guna memenuhi tugas IPA dan menambah nilai
2.      Mengikutsertakan diri agar menambah pengetahuan tentang flora dan fauna yang ada di Indonesia

C. Kegiatan
Kunjungan tersebut saya lakukan pada hari Jum’at, 7 Desember 2012 sewaktu pulang sekolah tepatnya pada jam 13.00 bersama teman-teman dari X TKJ2 yang lainnya.

















Bab II ‘Pembahasan’

A.Bunga Anggrek Bulan
Description: D:\pictures\tarekot\Jepraat'jeprret0562.jpg
Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) merupakan salah satu bunga nasional Indonesia, Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) ditetapkan sebagai Puspa Pesona Indonesia mendampingi bunga melati (Jasminum sambac) yang ditetapkan sebagai puspa bangsa Indonesia dan padma raksasa (Rafflesia arnoldii)  sebagai puspa langka Indonesia.
Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) merupakan salah satu anggota genus Phalaenopsis, genus yang pertama kali ditemukan oleh seorang ahli botani Belanda, Dr. C.L. Blume. Phalaenopsis sendiri sedikitnya terdiri atas 60 jenis (spesies) dengan sekitar 140 varietas yang 60 varietas diantaranya terdapat di Indonesia.
Di Indonesia, anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) pertama kali ditemukan di Maluku. Anggrek bulan memiliki beberapa nama daerah seperti anggrek wulan (Jawa dan Bali), anggrek terbang (Maluku), dan anggrek menur (Jawa). Pemerintah menetapkan anggrek bulan sebagai puspa pesona mendampingi melati (puspa bangsa), dan padma raksasa (puspa langka) berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1993.
Pesona Anggrek Bulan. Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) merupakan jenis anggrek (Orchidaceae) yang mempunyai ciri khas kelopak bunga yang lebar dan berwarna putih. Meskipun saat ini sudah banyak anggrek bulan hasil persilangan (anggrek bulan hibrida) yang memiliki corak dan warna beragam jenis.
Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) termasuk dalam tanaman anggrek monopodial yang menyukai sedikit cahaya matahari sebagai penunjang hidupnya. Daunnya berwarna hijau dengan bentuk memanjang. Akar anggrek bulan berwarna putih berbentuk bulat memanjang dan terasa berdaging. Bunga anggrek bulan memiliki sedikit keharuman dan waktu mekar yang lama serta dapat tumbuh hingga diameter 10 cm lebih.
Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) tumbuh liar dan tersebar luas mulai dari Malaysia, Indonesia, Filipina, Papua, hingga ke Australia. Anggrek bulan hidup secara epifit dengan menempel pada batang atau cabang pohon di hutan-hutan. Secara liar anggrek bulan mampu tumbuh subur hingga ketinggian 600 meter dpl.
Lantaran keindahannya itu wajar jika kemudian anggrek bulan ditetapkan sebagai puspa pesona, satu diantara 3 bunga nasional Indonesia. Anggrek bulan ditetapkan sebagai puspa pesona mendampingi melati (puspa bangsa) dan padma raksasa (puspa langka).
Meskipun banyak pehobi anggrek yang membudidayakan anggrek bulan. Juga banyak yang melakukan persilangan sehingga memunculkan varietas-varietas baru anggrek bulan hibrida, namun kelestarian puspa pesona ini di alam liar tetap semakin terdesak oleh hilangnya habitat sebagai akibat deforestasi hutan baik akibat penebangan liar ataupun kebakaran hutan.
Anggrek bulan di alam liar kini membutuhkan perhatian tersendiri. Jangan sampai sang puspa pesona memudar pesonanya.
Klasifikasi ilmiah. Kerajaan: Plantae; Ordo: Asparagales; Familia: Orchidaceae; Subsuku: Epidendroideae; Genus: Phalaenopsis; Spesies: Phalaenopsis amabilis
Sinonim: Epidendrum amabile L. (basionym); Cymbidium amabile (L.) Roxb.; Synadena amabilis (L.) Raf.; Phalaenopsis grandiflora Lindl.; Phalaenopsis grandiflora var. aurea auct.; Phalaenopsis amabilis var. aurea (auct.) Rolfe; Phalaenopsis gloriosa Rchb.f.
Description: D:\pictures\tarekot\Jepraat'jeprret0561.jpg
B.   Tumbuhan Bongsai (Sancang)
Bonsai  adalah tanaman atau pohon yang dikerdilkan di dalam pot dangkal dengan tujuan membuat miniatur dari bentuk asli pohon besar yang sudah tua di alam bebas. Penanaman (sai) dilakukan di pot dangkal yang disebut bon.

1.  Bentuk dasar tamanam bonsai
Tegak Lurus, Tegak Berkelok-kelok, Sarung Angin/Tertiup Angin, Menggantung, Setengah Menggantung, Batang Bergelung, Sapu Tegak, Berbatang Dua, Pohon Sastrawan, Tegak Lurus, Tegak Berkelok-kelok, Miring, Sarung Angin, MenggantungPohon, Batang Bergelung, Sapu Tegak, Menonjolkan Akar, Berbatang Banyak, Akar Terjalin, Kelompok, Pohon Sastrawan, Pohon Tak Lazim.
Description: D:\pictures\tarekot\Jepraat'jeprret0560.jpg
2.  Kelonpok Bonsai
Kelompok Bonsai berdasarkan tinggi tanaman dari pangkal batang hingga bagian puncak tanaman:
a.       raksasa: tinggi pohon lebih dari 101 cm.
b.      sangat besar: tinggi pohon antara 76-100 cm.
c.       besar: tinggi pohon antara 46-75 cm
d.      sedang: tinggi pohon antara 31-45 cm
e.      kecil: tinggi pohon antara 16-30 cm
f.        sangat kecil: tinggi pohon kurang dari 15 cm
3.  Ciri-Ciri Bonsai
Bonsai memiliki ciri khusus, yakni tanaman dikerdilkan dengan cara memotong akar dan ranting. Istilah bonsai sendiri berasal dari bahasa Mandarin, pen zai, yang ditandai dengan digunakannya karakter kanji. Dalam bahasa Jepang, bonsai berasal dari dua suku kata, yaitu bondan sai, yang berarti "tanaman di pot".
Tanaman kecil atau kerdil bentuknya belum tentu dikatakan bonsai. Banyak tenaman kecil dan kerdil yang kita lihat dan ditanam didalam pot tetapi belum tentu dikatakan bonsai. Membuat dan membentuk tanaman untuk dijadikan bonsai membutuhkan waktu yang cukup lama dan membosankan, bahkan perlu waktu bertahun-tahun agar dapat dicapai bentuk yang sempurna. Kadang-kadang awalnya kita menemukan bakal tanaman yang akan kita jadikan bonsai, berbentuk A misalnya, tetapi setelah mencapai umur tertentu dan bertahun-tahun kita pelihara karena ada proses penuaan (training) kita akan merubah bentuknya menjadi B karena bentuk B dirasa lebih cocok dan lebih manis. Pada masa-masa itulah tanaman tersebut dilatakan ditraining. Training gunanya adalah untuk membentuk bonsai yang sesuai dengan selera seni kita. Training (proses penuaan atau pengerdilan dan proporsioanal secara kesuluruan, baik batang, cabang dan daun).
Description: D:\pictures\tarekot\Jepraat'jeprret0559.jpg
4.  Kriteria atau syarat tanaman Bonsai
1.                   Ukuran : Kecil, kurang dari 15 cm s/d 10 cm. Sedang kurang dari 1 m. Besar atau berukuran cukup besar 1 m keatas.
2.                   Bentuk/Style : tanaman kecil atau tanaman yang dikerdilkan tetapi mempunyai bentuk yang sama apabila ditanam dialam bebas.
3.                   Umur : Tua atau lanjut usia, berumur belasan tahun, peluhan tahun bahkan ratusan tahun.
5.  Menanam dan Memelihara Bonsai
Kita sebagai pemilik atau hobiss tentu harus tahu dan mengerti bagaimana cara memelihara dan merawatnya, melakukan penyiraman, pemupukan, membersihkan dan menjauhkan serta membuang musuh-musuhnya, meletakkan bonsai pada tempat yang tepat agar kena sinar matahari, selain itu juga kita harus menyiapkan peralatan pendukung untuk membantu kita dalam merawat bonsai.
Penyiraman ; agar bonsai tetap kelihatan segar bonsai harus disiram seperti biasa sekurang-kurangnya 2 x sehari pagi dan sore kecuali pada waktu musim hujan kita tidak perlu menyiramnya. Karena bonsai kita letakkan pada tempat yang terbuka (sesuai jenisnya) dan kena sinar matahari penuh serta angin secukupnya, tujuannya adalah agar  ada proses penguapan dan tidak terlalu basah. Pada waktu melakukan penyiraman harus kita pastikan bahwa air bekas penyiraman tadi harus mengalir keluar dari lubang bawah pot dan jangan sampai mengendap dalam pota tau ada penyumbatan.
Pemupukan ; tambah asupan makanan atau berikan makanan tambahan seperti pupuk secara teratur. Sebagai contoh tepung tulang, tahi ayam, bungkil kedelai dan lain-lain yang dirasa cocok. Karena sekarang telah banyak diproduksi pupuk majemuk buatan terutama yang mengandung unsur-unsur N (nitrogen), P (phosphopr) dan K (kalium), Pupuk ini boleh diberikan asal sesuai kebutuhan tanaman bonsai kita.Unsur N terdapat dalam pupuk urea untuk menyuburkan tanaman untuk pembentukan daun-daun.Unsur P diperlukan bonsai untuk pertumbuhan bunga atau untuk tanaman baru yang baru mulai tumbuh dan mulai berbunga.Unsur K terdapt kalium sulfat gunanya untuk menguatkan serabut-serabut tanaman sehingga tanaman menjadi kokoh
C.   Bunga Kantong Semar
Description: D:\pictures\tarekot\Jepraat'jeprret0565.jpg
Merupakan tumbuhan karnivora di kawasan tropis Dunia Lama, kini meliputi negara Indonesia , Republik Rakyat Cina bagian selatan, Indochina, Malaysia, Filipina, Madagaskar bagian barat, Seychelles, Kaledonia Baru, India, Sri Lanka, dan Australia. Habitat dengan spesies terbanyak ialah di pulau Borneo dan Sumatra.
 Tanaman karnivora ini termasuk tanaman langka yang dilindungi, hal tersebut dikarenakan  kantong semar semakin langka karena adanya pembukaan hutan dan banyaknya orang yang memburu keberadaannya, tanpa mencoba untuk melestarikannya.
Kantong semar atau dalam bahasa latinnya Nepenthes sp (dalam bahasa Inggris disebut Tropical pitcher plant) adalah Genus tanaman yang termasuk dalam famili monotipik. Tanaman yang terdiri atas sedikitnya 103 spesies ini mempunyai keunikan karena hampir seluruhnya merupakan tanaman karnivora, pemakan daging. Selain karnivora juga memiliki keunikan pada bentuk, ukuran, dan corak warna kantongnya. Karenanya tidak sedikit orang yang memeliharanya. Namun keberadaan Kantong semar di habitat aslinya justru terancam kepunahan. Bahkan juni 2009 silam, LIPI mengumumkan beberapa spesies Kantong semar sebagai tanaman paling langka di Indonesia.
Kantung Semar tumbuh tersebar mulai dari Australian bagian utara, Asia Tenggara, hingga Cina bagian selatan. Selain itu Kantong Semar juga terdapat di Madagaskar, Kaledonia Baru, India dan Sri Lanka. Indonesia sendiri merupakan negara yang memiliki ragam spesies terbanyak. Sedikitnya terdapat 64 spesies Kantong semar di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 32 jenis terdapat di Borneo (Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam), 29 spesies terdapat di Pulau Sumatera, 10 jenis di Pulau Sulawesi, 9 jenis di Papua, 4 jenis di Maluku dan 2 jenis di Jawa.
1.  Nama daerah untuk Kantong semar
a.       Periuk monyet (Riau)
b.      Kantong beruk (Jambi)
c.       Ketakung (Bangka)
d.      Sorok Raja Mantri (Jawa Barat)
e.      Ketupat Napu (Dayak Katingan)
f.        Telep Ujung (Dayak Bakumpai)
g.       Selo Bengongong (Dayak Tunjung)
2.  Habitat dan Ciri Fisik Kantong Semar
Tumbuhan ini mampu hidup di hutan hujan tropik dataran rendah, pegunungan, hutan gambut, hutan meranggas, gunung kapur hingga padang savana. Sebagian besar hidup secara empifit, yaitu menempel pada batang atau dahan pohon lain dengan panjang batang mencapai hingga 20 meter. Sementara Kantong semar yang hidup di daerah savana umumnya hidup terestrial, tumbuh tegak dengan panjang batang kurang dari 2 meter.
Pada umumnya, tumbuhan karnivora ini memiliki sulur pada ujung daunnya. Sulur ini dapat termodofikasi membentuk kantong yaitu alat perangkap yang digunakan untuk menangkap memangsanya seperti serangga dan kodok. Kantong ini sendiri secara keseluruhan terdiri atas lima bentuk, yaitu tempayan, oval, silinder, corong dang pinggang.
Tumbuhan karnivora ini termasuk jenis flora berumah dua. Artinya, tiap tanaman hanya memiliki satu jenis kelamin bunga. Jadi untuk bisa menghasilkan keturunan, si Karnivora ini musti melakukan perkawinan silang. Hal itulah yang menyebabkan banyak terdapat species kantong semar  yang terlahir dari hasil persilangan alami. Kantong semar juga dapat berkembang biak secara vegetatif dengan menggunakan tunas.
Sewaktu daun masih muda, Kantong  pemangsa pada kantong semar  tertutup. Lantas, membuka ketika sudah dewasa. Namun bukan berarti kantung flora karnivora ini menutup sewaktu masih muda saja. Ia menutup diri ketika sedang mengganyang mangsa. Tujuannya supaya proses pencernaan berjalan lancar dan tidak diganggu kawanan musuh yang siap merebut makanan yang sudah ia peroleh.
Bibir lubang kantung dilengkapi dengan alat penipu. Organ itu berwarna merah serta mampu menebarkan aroma manis. Warna bibir Kantong Semar yang merona serta beraroma manis itu akan memikat dan membuat lengah calon mangsa. Binatang yang terpikat akan tergelincir masuk ke dalam kantung antara yang licin. Cairan asam (enzim proteolase) yang berada dalam kantung tengah lalu mencerna tubuh mangsa itu. Tubuh mangsa naas itu kemudian diolah menjadi garam Posphat dan nitrat yang kemudian diserap oleh kantong Semar.
Tidak semua jenis Kantong Semar  memiliki mangsa favorit yang sama. Semut adalah menu kesukaan namun ada juga yang menyukai rayap. Ada pula species katung semar yang tidak suka menyantap daging tetapi melalap guguran dedaunan dari tumbuhan yang berada di atasnya. Bahkan ada yang menyukai kotoran burung.
Pada umumnya, Nepenthes memiliki tiga macam bentuk kantong, yaitu kantong atas, kantong bawah, dan kantong roset. Kantong atas adalah kantong dari tanaman dewasa, biasanya berbentuk corong atau silinder, tidak memiliki sayap, tidak mempunyai warna yang menarik, bagian sulur menghadap ke belakang dan dapat melilit ranting tanaman lain, kantong atas lebih sering menangkap hewan yang terbang seperti nyamuk atau lalat. Kantong bawah adalah kantong yang dihasilkan pada bagian tanaman muda yang biasanya tergelatak di atas tanah, memiliki dua sayap yang berfungsi sebagai alat bantu bagi serangga tanah seperti semut untuk memanjat mulut kantong dan akhirnya tercebur dalam cairan berenzim di dalamnya, adapun kantong roset, memiliki bentuk yang sama seperti kantong bawah, namun kantong roset tumbuh pada bagian daun berbentuk roset. Beberapa tanaman terkadang mengeluarkan kantong tengah yang berbentuk seperti campuran kantong bawah dan kantong atas.
 Tumbuhan kantung semar tumbuh di rawa-rawa. Sebagai tempat tumbuh,kandungan nitrigen di rawa-rawa sangat sedikit, sehingga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tumbuhan. Untuk memenuhi kebutuhan nitrogen, tumbuhan kantung semar bergantung pada serangga sebagai makanannya. Serangga mengandung banyak nitrogen.
 Daun kantung semar berbentung seperti piala. Dinding dalam piala mengeluarkan nektar (cairan manis bahan pembuat madu) untun memikat serangga. Serangga yang terpikat oleh nektar tersebut akan hinggap pada dinding piala yang licin dan jatuh kedalam cairan di dalam daun. Cairan daun inilah yang melarutkan serangga, kemudian, daun akan menyerap nitrogen dari serangga tersebut.
Description: D:\pictures\tarekot\Jepraat'jeprret0566.jpg
a.       Kantong semar memiliki cairan pada bagian daun unutk menarik perhatian dan menjebak serangga untuk dimangsanya.
b.      memiliki ciri dengan baunya yang sangat busuk seperti bangkai, hal ini terjadi karena bunga raflesia ingin menarik perhatian lalat untuk membantu melakukan penyerbukan.
D.  Merak
Merak Biru atau Merak India, yang dalam nama ilmiahnya Pavo cristatus adalah salah satu burung dari tiga spesies burung merak. Merak Biru mempunyai bulu berwarna biru gelap mengilap. Burung jantan dewasa berukuran besar, panjangnya dapat mencapai 230cm, dengan penutup ekor yang sangat panjang berwarna hijau metalik. Di atas kepalanya terdapat jambul tegak biru membentuk kipas. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan. Bulu-bulunya tidak mengilap, berwarna coklat kehijauan dengan garis-garis hitam dan tanpa dihiasi bulu penutup ekor. Burung muda seperti betina.
Populasi Merak Biru tersebar di hutan terbuka dengan padang rumput di India, Pakistan, Sri Lanka, Nepal dan Bhutan. Sebelumnya spesies ini ditemukan juga di Bangladesh, namun sekarang kemungkinan besar telah punah di sana.
Merak jantan adalah poligami spesies, mempunyai pasangan lebih dari satu. Pada musim berbiak, burung jantan memamerkan bulu ekornya di depan burung betina. Bulu-bulu penutup ekor dibuka membentuk kipas dengan bintik berbentuk mata berwarna biru. Burung betina biasanya menetaskan tiga sampai enam butir telur.
Pakan burung Merak Biru terdiri dari aneka biji-bijian, pucuk rumput dan dedaunan, aneka serangga, serta berbagai jenis hewan kecil seperti cacing, laba-laba dan kadal kecil.
Hewan yang memiliki sayap berwarna cerah ini, memang terkenal sebagai hewan yang cantik dan anggun. Makanya, banyak kepercayaan menganggap merak sebagai simbol kecantikan, kesetiaan, keabadian dan juga perdamaian. Tapi, ada beberapa hal yang nggak kalah istimewa dari burung merak ini.
Description: D:\pictures\tarekot\cari\merak\8.jpeg
Habitat burung merak ada di hutan dan hutan hujan yang banyak ditemukan di daerah India, Pakistan, Sri Lanka, Asia Tenggara dan Afrika Tengah. Merak suka sekali memakan biji-bijian, buah berry, daun, bagian bunga, serangga serta makhluk kecil.
Burung merak hidup berkelompok dan membentuk keluarga. Mereka tinggal di atas pohon saat malam hari. Dan di siang hari, mereka lebih suka berjalan-jalan di tanah dan bertengger di atas dahan pohon yang gundul.
Sayap yang indah pada merak ternyata hanya dimiliki oleh merak jantan, bukan betina. Pasalnya, sayap indah ini digunakan oleh merak jantan untuk menarik perhatian sang betina. Sementara itu, sang betina nggak punya bulu ekor yang panjang supaya bisa bersembunyi dan bertelur dengan aman di balik semak-semak.
Karena kecantikannya, burung merak menjadi sasaran perburuan manusia. Akibatnya, populasinya terus menurun dan bila dibiarkan bisa mengakibatkan kepunahan. Selain untuk diambil bulunya, burung merak juga diburu untuk diambil dagingnya. Daging merak dipercaya sebagai obat yang bisa menyembuhkan radang sendi.
E.    Merpati Putih
Jenis-jenis Burung Merpati
1.       Berdasar ukuran badan
a.       Carrier: sering disebut English Carrier, berasal dari Bazora Persia. Awalnya adalah burung pembawa berita, tetapi kemudian kalah tenar dibandingkan Racing Homer. English Carrier punya ciri bulu keras dan rapat ke badan, pial paruh berwarna putih, bisa membesar sebesar biji kemiri, dan baru berhenti setelah usia 3 tahun. Kelopak mata dikelilingi pial dalam bentuk lingkaran yang besar. Tinggi 45-48 cm, berat 500-650 gram. Warna hitam, merah, kuning, putih, dan ada yang berpita biru.
b.       Carneau: Burung konsumsi dari Belgia Selatan atau Perancis Utara, berat 750 gram dan bisa mencapi 1 kg.
c.        Strasser: Dikembankan di Austria sebagai burung konsumsi tetapi kalah popular disbanding Carneau. Strasser hamper menyerupai merpati Gazzi Modena. Kepala, leher, sayap dan ekor dapat memiliki berbagai warna dengan badan berwarna putih.
d.       Mondaine: Keturunan merpati Perancis dan Italia sebagai burung konsumsi. Berpenampilan menarik tetapi untuk burung konsumsi kalah populer disbanding burung lain.
2.       Berdasar bentuk badan:
a.       Kipas (Fantail): Berasal dari India dan Cina. Tanda mencolok ekornya menyerupai kipas. Tetapi karena ekor panjang, kita harus sering memotongnya agar bisa kawin. Kelemahan burung ini, harus dicarikan indukan lain untuk mengasuh anak.
b.      Jacobin: Diberi nama seperti itu karena bulu-bulu yang mengitari kepalanya menggambarkan topi yang dipakai pendeta-pendeta Jacobin. Burung diternakkan dengan warna putih, jitam, biru, perak, merah dan kuning.
c.       Frillback: Burung yang istimewa tetapi kurang popular. Merpati ini berbulu ikal di bandan dan sayap, sehingga ditemukan adanya bulatan-bulatan kecil bagaikan bulu. Ada yang jambul ada yang tidak. Burung yang baik harus punya ikal yang kokoh. Warna ada yang hitam, putih, kebiruan, kemerahan, kekuningan. Yang kemerahan dan kekuningan dianggap sebagai bentuk yang baik.
d.      Cropper: Bersanak dekat dengan pouter. Keduanya menjadi keluarga besar, dengan cirri-ciri hampir sama. Salah satu cropper yang terkenal adalah English Cropper. Tembolok besar, berdirinya tegak, badan dan pnggang langsing dengan kaki panjang. Termasuk merpati yang tinggi karena bisa setinggi 50 cm dari kepala sampai kaki. Pada tembolok merpati ini ada gambar bulan sabit dengan kedua ujung bertemu di dekat kedua matanya. Ujung sayap, bagaina bawah badan, kaki dan bulu-bulu putih di sayap menggambarkan bintik-bintik seperti bulu.
e.      Pouter yang mudah dijinakkan dan menyenangkan.
f.        Holle Cropper yang berbentuk seperti merpati kipas, tetapi tidak berekor kipas.
g.       Valencia Cropper yang bertembolok menggantung, mengembang seakan dibusungkan.
3.       Berdasar warna bulu
a.       Modena: Diambil dari nama kota tempat dia berasal. Terkenal sebagai merpati ternak yang baik. Yang terkenal dari jenis ini adalah Gazzi Modena dengan badan putih serta kepala, sayap dan ekor berwarna-warni. Termasuk merpati kecil dengan ukuran panjang 25 cm, tetapi padat gemuk (buntek) dan bergaya anggun.
b.      Florentine: Berasal dari Florence, Italia. Berbentuk seperti ayam betina. Terkenal di Eropa sebagai burung pameran, tetapi bisa masuk sebagai burung konsumsi karena bisa mencapai berat 500-800 gram). Kepala, sayap dan ekor berwarna-warni dengan badan putih.
c.       Lahore: Di Pakistan dan sekitarnya dikenal dengan nama Shiraz (kota tempat burung berasal). Leher, perut, dada dan ekor berwarna putih. Kepala, pinggang dan sayap bisa berwarna lain. Kaki bisa berbulu semua tetapi ada yang polos. Bisa dimasukkan sebagai merpati konsumsi karena badannya besar. Diternakkan dengan bulu beraneka warna.
d.      Oriental Frill: Sangat menawan hati, berasal dari Turki, dengan jenis banyak sekali tetapi yang paling populer adalah Satinette yang mempunyai badan berwarna putih dengan garis-garis pada bahu, sayap, dan ekor warna hitam, biru dan abu-abu cokelat. Bagian sayap untuk terbang berwarna putih. merpati ini punya bulu balik di daerah dada. Karena pandai membesarkan anak, jenis ini sering digunakan untuk “orang tua asuh”.
e.      Meeuw: kekhususannya adalah berparuh pendek, pial dan kepala membentuk bulatan. Ada berbagai jenis dari merpati ini. Berbeda dengan Oriental Frill, kepala Owl biasa saja tanpa jambul. merpati ini tidak pandai membesarkan anak.
Description: D:\pictures\tarekot\cari\merpati putih\mer.jpeg





Bab III ‘Penutup’
Demikian laporan kegiatan yang saya perbuat agar menjadi bahan perhatian, sebagai penambah nilai dan semoga bermanfaat.  Bila terdapat kata-kata yang keliru saya minta maaf sebesar-besarnya dan saya ucapkan terima kasih.


10 Desember 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar