Flash Effect


widgets

Selasa, 04 November 2014

Bentuk-Bentuk Stratifikasi Sosial


Berdasarkan Sifatnya :
A.  Struktur sosial kaku,  merupakan struktur sosial yang tidak dapat dirubah atau sekurang-kurangnya masyarakat menghadapi kesulitan besar untuk melakukan perpidahan status atau kedudukanya.
B.  Struktur Sosial Luwes, pada struktur sosial luwes setiap anggota masyarakatnya bebas bergerak melakukan perubahan. Biasanya terdapat pada masyarakat yang mmeiliki stratifikasi sosial terbuka.
C.  Struktur Sosial Formal, yaitu struktur sosial yang diakui oleh pihak yang berwenang. Contoh, Lembaga pemerintah tingkat kebupaten yang terdiri dari seorang bupati, wakil bupati, sekwilda, dll
D.  Struktur Sosial Informal, yaitu struktur sosial yang nyata ada dan berfungsi tetapi tidak memiliki ketetapan hukum dan tidak diakui oleh pihak yang berwenang.
Berdasarkan Identitas Keanggotaan Masyarakatnya
A.  Struktur Sosial Homogen, yaitu struktur sosial yang memiliki latar belakang kesamaan indentitas dari setiap masyarakatnya, seperti ras suku bangsa, ataupun agama. Contoh Suku Badui dalam.
B.  Struktur Sosial yang Heterogen , Struktur Sosial ini ditandai oleh keragaman identitas dari anggota masyarakatnya. Contoh masyarakat Indonesia yang memiliki aneka ragam suku, ras, budaya, agama.

Berdasarkan Ketidaksamaan Sosial
Yaitu pengelompokkan manusia secara horizontal dan vertikal. Pengelompokan ini berdasarkan ciri fisik, meliputi jenis kelamin, bentuk dan tinggi tubuh, warna kulit, rambut, dan sebagainya. dan juga dari non fisik seperti, budaya, meliputi kecerdasan, ketrampilan, motivasi, minat dan bakat.
Berdasarkan Ketidaksamaan Sosial
A.  Stratifikasi Sosial
Stratifikasi berasal dari kata strata atau tingkatan. Stratifikasi sosial adalah struktur dalam masyarakat yang membagi masyarakat ke dalam tingkatan-tingkatan. Secara umum, kata stratifikasi/ pelapisan berarti proses peletakan serangkaian benda ke dalam tumpukan berkesinambungan dan sekaligus mengelompokkan benda-benda yang memiliki kesamaan pada posisi yang sama. Sedang dalam sosiologi, kata stratifikasi berarti proses dimana keluarga-keluarga atau orang perorang dibedakan satu sama lain dan ditata dalam lapisan-lapisan yang bervariasi tingkat prestise, kekayaan, dan/atau kekuasaannya. Berikut pengertian statifikasi sosial menurut para ahli:
      Macionis (1997: 236) mendifinisikan stratifikasi sosial sebagai sistem kategori penjenjangan manusia dalam suatu masyarakat ke dalam satu jenjang urutan dari atas ke bawah/hierarkis.
      Giddens (1993: 213) mengartikan stratifikasi atau pelapisan sebagai ketidaksamaan antara kelompok-kelompok manusia yang distrukturkan.
      Kamanto Sunarto (2004: 110) mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai pembedaan anggota masyarakat berdasarkan status yang dimilikinya.
      Berger mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai penjenjangan masyarakat menjadi hubungan atasan-bawahan atas dasar kekuasaan, kekayaan, dan kehormatan.
      talcott parsons. Beliau mendefinisikan bahwa struktur sosial adalah kesalingterkaitan antarinstitusi bukan antar individu.
      abdul syani. Beliau mendefinisikan bahwa struktur sosial adalah sebuah tatanan dalam kehidupan bermasyarakat.
      borgatta & borgatta. Menyatakan bahwa struktur sosial merupakan lingkungan bersama yang tak dapat di ubah oleh seseorang    yang menyediakan konteks atau lingkungan bagi tindakan manusia.
      ralph linton. Beliau mendefinisikan bahwa struktur sosial terdiri atas dua konsep penting yaitu status dan peran. di mana status tersebut adalah suatu kumpulan dari hak-hak dan peran adalah sebagai aspek dinamis dari struktur sosial.
      raymond slith. Mengatakan bahwa struktur sosial merupakan suatu pergaulan hidup manusia yang meliputi berbagai tipe kelompok yang terjadi dari banyak orang dan lembaga-lembaga yang turut ambil bagian.
      william kornblum. Mengatakan bahwa struktur sosial merupakan pola prilaku berulang-ulang yang menciptakan hubungan antar individu dan antar kelompok dalam masyarakat.
      Coleman. Mengatakan struktur sosial adalah pola hubungan antar manusia dan antar kelompok manusia.
      soerjono soekanto. Mengatakan bahwa struktur sosial adalah jalinan kesatuan corak prilaku msyarakat yang saling berkaitan antara satu sama lain sehingga terwujud kesatuan yang berfungsi dan bermakna.
Jenis-jenis stratifikasi sosial
1.      Sistem Primitif
Stratifikasi sosial di dalam masyarakat primitif sesungguhnya tidak terlalu tampak karena semua sarana produksi (contoh: tanah) menjadi milik bersama dan alat-alat atau kekayaan lain yang ada dibagi menjadi milik bersama dan alat-alat atau kekayaan lain yang ada dibagi secara merata/adil di antara anggota masyarakat (suku primitif).
2.      Sistem Feodal
Dalam sistem feodal terdapat tiga lapisan sosial, yaitu raja, kaum bangsawan, dan para hamba. Hal yang paling menonjol dalam sistem feodal adalah adanya lembaga perhambaan pribadi (personal bondage) yang bersifat tetap, dimana seorang hamba wajib hidup di dalam ‘manor’ (tempat tinggal bangsawan/tuan tanah) dan membayar bermacam-macam sewa karena para bangsawan memiliki hak yang sah atas tenaga kerja para hambanya.
3.      Sistem Perbudakan
Perbudakan adalah ketidaksamaan antara manusia yang paling ekstrim karena ada manusia yang dimiliki oleh manusia lain sebagai milik/kekayaannya. Ciri paling menonjol adalah bahwa budak itu milik dari tuannya sehingga mereka diperlakukan sebagai barang/kekayaan layaknya hewan piaraan ataupun peralatan rumah tangga. Praktik perbudakan bermacam-macam. Pada zaman Yunani Kuno, para budak adalah penduduk yang kalah perang atau korban perampokan.
4.      Sistem Kasta
Kasta adalah sistem stratifikasi yang didasarkan pada status kelahiran seseorang, biasanya karena perintah agama, cenderung pasti dan tidak boleh berubah. Umumnya, sistem kasta terkait dengan ajaran agama Hindu.
5.      Sistem Kelas
Sistem kelas adalah stratifikasi sosial didasarkan pada prestasi individu. Kelas sosial adalah kelompok orang yang menduduki posisi yang sama dalam sistem stratifikasi sosial karena menduduki posisi ekonomi yang sama (Calhoun, 1997: 180).
6.      Stratifikasi Sosial Tertutup
Adalah stratifikasi sosial yang tidak memungkinkan terjadinya perpindahan posisi (mobilitas sosial)
7.      Stratifikasi Sosial terbuka
Adalah stratifikasi yang mengizinkan adanya mobilitas, baik naik ataupun turun. Biasanya stratifikasi ini tumbuh pada masyarakat modern. Bentuk-bentuk mobilitas sosial:
a.       Mobilitas Sosial Horizontal
Di sini, perpindahan yang terjadi tidak mengakibatkan berubahnya status dan kedudukan individu yang melakukan mobilitas.
b.      Mobilitas Sosial Vertikal
Mobilitas sosial yang terjadi mengakibatkan terjadinya perubahan status dan kedudukan individu.
Mobilitas sosial vertikal terbagi menjadi 2:
·         Vertikal naik
Status dan kedudukan individu naik setelah terjadinya mobilitas sosial tipe ini.
·         Vertikal turun
Status dan kedudukan individu turun setelah terjadinya mobilitas sosial tipe ini.
c.       Mobilitas antargenerasi
Ini bisa terjadi bila melibatkan dua individu yang berasal dari dua generasi yang berbeda.
8.      Stratifikasi Sosial Campuran
Hal ini bisa terjadi bila stratifikasi sosial terbuka bertemu dengan stratifikasi sosial tertutup. Anggotanya kemudian menjadi anggota dua stratifikasi sekaligus. Ia harus menyesuaikan diri terhadap dua stratifikasi yang ia anut.
Menurut dasar ukurannya, stratifikasi sosial dibagi menjadi:
1.      Dasar ekonomi
Berdasarkan status ekonomi yang dimilikinya, masyarakat dibagi menjadi:
a.       Golongan Atas
Termasuk golongan ini adalah orang-orang kaya, pengusaha, penguasan atau orang yang memiliki penghasilan besar.
b.      Golongan Menengah
Terdiri dari pegawai kantor, petani pemilik lahan dan pedagang
c.       Golongan Bawah
Terdiri dari buruh tani dan budak.
2.      Dasar pendidikan
Orang yang berpendidikan rendah menempati posisi terendah, berturut-turut hingga orang yang memiliki pendidikan tinggi.
3.      Dasar kekuasaan
Stratifikasi jenis ini berhubungan erat dengan wewenang atau kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang. Semakin besar wewenang atau kekuasaan seseorang, semakin tinggi strata sosialnya. Penggolongan yang paling jelas tentang stratifikasi sosial berdasarkan kekuasaan terlihat dalam dunia politik.
Dampak adanya stratifikasi sosial:
1.      Dampak Positif
Orang yang berada pada lapisan terbawah akan termotivasi dan terpacu semangatnya untuk bisa meningkatkan kualitas dirinya, kemudian mengadakan mobilitas sosial ke tingkatan yang lebih tinggi.
2.      Dampak Negatif
Dapat menimbulkan kesenjangan sosial
prinsip dasar statifikasi sosial, yaitu sebagai berikut:
1.      Statifikasi sosial adalah ciri khas dari masyarakat dan bukan sekedar refleksi dari perbedaan individual.
2.      Statifikasi sosial bertahan dari generasi ke generasi.
3.      Stratifikasi sosial bersifat universal namun juga bervariasi.
4.      Statifikasi sosial mencangkup ketidaksamaan dan kepercayan-kepercayaan.
Fungsi Stratifikasi Sosial
5.      Distribusi hak-hak istimewa yang objektif
6.      Sistem pertanggaan yang menyangkut prestice dan penghargaan
7.      Kriteria sistem pertentangan
8.      Penentu lambang-lambang atau simbol status atau kedudukan
9.      Tingkat mudah atau sukarnya bertukar kedudukan
10.  Sebagai alat solidaritas

B.     Diferensiasi Sosial
Menurut Soerjono Soekanto, diferensiasi sosial adalah penggolongan masyarakat atas perbedaan-perbedaan tertentu yang biasanya sama atau sejajar. Diferensiasi adalah proses munculnya perbedaan antara hal-hal yang semula sama. Sedangkan diferensiasi sosial dapat dipahami sebagai pemilah-milahan warga masyarakat secara horizontal atau mendatar sehingga melahirkan kelompok-kelompok yang bersusun ke samping tanpa menunjukkan adanya perbedaan tingkatan antara kelompok yang satu dengan yang lain.
Jenis diferensiasi antara lain:
1.      Diferensiasi ras
Ras adalah su8atu kelompok manusia dengan ciri-ciri fisik bawaan yang sama. Secara umum, manusia dapat dibagi menjadi 3 kelompok ras, yaitu Ras Mongoloid, Negroid, dan Kaukasoid. Orang Indonesia termasuk dalam ras Mongoloid.
2.      Diferensiasi suku bangsa
Suku bangsa adalah kategori yang lebih kecil dari ras. Indonesia termasuk negara dengan aneka ragam suku bangsa yang tersebar dari Pulau Sumatera hingga papua.
3.      Diferensiasi klen
Klen merupakan kesatuan keturunan, kepercayaan, dan tradisi. Dalam masyarakat Indonesia terdapat 2 bentuk klen utama, yaitu:
a.       Klen atas dasar garis keturunan ibu (matrilineal)
Contohnya yang terdapat pada masyarakat Minangkabau.
b.      Klen atas dasar garis keturunan ayah (patrilineal)
Contohnya yang terdapat pada masyarakat Batak.
4.      Diferensiasi agama
Di Indonesia kita mengenal agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghuchu, dan kepercayaan lainnya.
5.      Diferensiasi profesi
Masyarakat biasanya dikelompokkan atas dasar jenis pekerjaannya.
6.      Diferensiasi jenis kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, masyarakat dibagi atas laki-laki dan perempuan yang memiliki derajat yang sama.
Berdasarkan sumbernya :
1.      Alamiah, meliputi perbedaan ras, jenis kelamin, usia, dan intelegensi.
2.      Sosial (lebih dipengaruhi oleh konstruksi sosial dan budaya), meliputi perbedaan etnis, gender, agama, dan pekerjaan.
Ciri-Ciri Deferensiasi Sosial
1.      Ciri Fisik
Diferensiasi ini terjadi karena perbedaan ciri-ciri tertentu. Misalnya : warna kulit, bentuk mata, rambut, hidung, muka, dsb.
2.      Ciri Sosial
Diferensiasi sosial ini muncul karena perbedaan pekerjaan yang menimbulkan cara pandang dan pola perilaku dalam masyarakat berbeda. Termasuk didalam kategori ini adalah perbedaan peranan, prestise dan kekuasaan. Contohnya : pola perilaku seorang perawat akan berbeda dengan seorang karyawan kantor.
3.      Ciri Budaya
Diferensiasi budaya berhubungan erat dengan pandangan hidup suatu masyarakat menyangkut nilai-nilai yang dianutnya, seperti religi atau kepercayaan, sistem kekeluargaan, keuletan dan ketangguhan (etos). Hasil dari nilai-nilai yang dianut suatu masyarakat dapat kita lihat dari bahasa,kesenian, arsitektur, pakaian adat, agama, dsb.
Pengaruh Diferensiasi
1.      Primordialisme : Suatu paham yang menganggap bahwa kelompoknya lebih baik dibanding dengan kelompok lainnya.
2.      Etnosentrisme : Suatu sikap atau paham yang menganggap budaya masyarakatnya lebih tinggi dibanding dengan budaya masyarakat lain
3.      Sektarian (Politik Aliran) :Keadaan dimana sebuah kelompok atau organisasi tertentu dikelilingi oleh sejumlah organisasi massa, baik formal maupun informal yang menjadi pengikutnya.



Daftar Pustaka :
1.    Alam S& Henry H, 2008, Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMK dan MAK Kelas XI, Jakarta: Erlangga
2.    Tim Sosiologi, Sosiologi 2( Suatu Kajian Kehidupan Masyarakat). 2007. Jakarta : Yudhistira
3.    Budiyono Sosiologi 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI / Penyusun Budiyono — Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.
4.    Taufik Rohman Dhohiri. 2007. Sosiologi 2 Suatu Kajian Kehidupan Masyarakat. Jakarta : Yudhistira.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar